Langsung ke konten utama

Membuat Agens hayati




1. Pengembangan pada Media Kentang Gula Agar (Potato Dextrosa Agar/ PDA ) (Lab PHP Temanggung)
Media ini merupakan media stándar / umum yang digunakan untuk menumbuhkan mikroba yang tidak memerlukan perlakuan / media pertumbuhan khusus.
Contoh :
Jamur Trichoderma spp., Gliocladium spp., Beauveria bassiana, Cordyceps spp., Metarhizium spp. Nomuraea rileyii, Verticillium lecanii.

Bahan :
·      Kentang                                     : 250 - 300 gram
·      Gula pasir / Dektrosa                 : 20 gram
·      Agar – agar                                : 15 – 20 gram ( 2 bungkus )
·      Aquades                                                : 1 liter

Proses pembuatan :
a.    Kentang dikupas, lalu dipotong kecil (1 x 1 x 1 cm), kemudian   dicuci sampai bersih.
b.    Rebus potongan kentang selama kurang lebih 15 menit (tidak terlalu matang), lalu disaring
c.    Pada ekstrak kentang tersebut tambahkan agar, gula pasir dan aquades hingga volume  menjadi 1 liter dan aduk hingga larut di atas nyala api
d.   Tuang ke dalam tabung reaksi (5 ml ) atau petridish (10 ml).
e.    Sterilkan dengan menggunakan autoclave pada suhu 121°C selama 15 menit pada tekanan 1,5 Atm. Kalau menggunakan dandang  memerlukan waktu 1 jam. Setelah itu media dikeluarkan dari autoclave.
f.     Media pada test tube dimiringkan (bagian atas diberi sandar), dibiarkan sampai beku. Jika hendak menggunakan media pada cawan petri, maka media pada tabung reaksi dituang pada cawan petri steril di ruang tertutup dan dilakukan di dekat nyala api
g.    Media siap digunakan untuk perbanyakan isolat jamur/bakteri. Pengembangan jamur / bakteri pada media PDA dilakukan di ruang tertutup (di kotak khusus/ enkas) yang sudah disterilkan terlebih dahulu.
h.    Bibit jamur/bakteri disiapkan, selanjutnya dengan menggunakan alat jarum bertangkai panjang (jarum ose), bibit diambil sedikit (satu goresan), selanjutnya dipindahkan pada media PDA steril
i.      Proses penularan dilakukan di dekat nyala api (spiritus/Bunsen)
j.      Selanjutnya hasil penularan disimpan di ruang yang bersih dan terhindar dari panas dan cahaya matahari, dibiarkan selama ± 7 hari.
k.    Hasil biakan selanjutnya dapat digunakan sebagai bibit / stater kembali untuk pengembangan massal pada media padat (jagung atau beras) dan media cair (Ekstrak Kentang Gula)

2.    Pengembangan pada Media PSA (Pepton Sukrosa Agar) (Lab PHP Temanggung)
Media ini digunakan untuk menumbuhkan cendawan entomopatogen (patogen serangga) atau bakteri antagonis
Contoh:
Jamur Beauveria bassiana, Cordyceps spp., Metarhizium spp., Nomuraea rileyii, Verticillium lecanii, bakteri Corynebacterium sp., Pseudomonas fluorescens.

Bahan :
·      Kentang                         : 250 - 300 gram
·      Sukrosa                          : 20 gram
·      Agar – agar                    : 15 – 20 gram ( 2 bungkus )
·      Aquades                                    : 1 liter
·      pepton                            : 10 gr

Proses pembuatan :
1.        Kentang dikupas, lalu dipotong kecil (1 x 1 x 1 cm), kemudian   dicuci sampai bersih.
2.        Rebus potongan kentang selama kurang lebih 15 menit, lalu disaring
3.        Pada ekstrak kentang tersebut tambahkan agar, sukrosa, pepton  dan aquades hingga volume  menjadi 1 liter dan aduk rata dengan pelan hingga larut di atas nyala api.
4.        Tuang ke dalam tabung reaksi (5 ml) atau petridish (10 ml ).
5.        Sterilkan dengan menggunakan autoclave pada suhu 121°C selama 15 menit pada tekanan 1,5 Atm. Jika menggunakan dandang  memerlukan waktu 1 jam. Setelah itu media dikeluarkan dari autoclave.
6.        Media pada test tube dimiringkan (bagian atas diberi sandar), dibiarkan sampai beku. Jika hendak menggunakan media pada cawan petri, maka media pada tabung reaksi dituang pada cawan petri steril di ruang tertutup dan dilakukan di dekat nyala api
7.        Media siap digunakan untuk perbanyakan isolat cendawan / jamur.
8.        Pengembangan jamur / bakteri pada media PDA dilakukan di ruang tertutup (di kotak khusus/ enkas) yang sudah disterilkan terlebih dahulu.
9.        Bibit jamur / bakteri disiapkan, selanjutnya dengan menggunakan alat jarum bertangkai panjang (jarum ose), bibit diambil sedikit (satu goresan), selanjutnya dipindahkan pada media PDA steril
10.    Proses penularan dilakukan di dekat nyala api (spiritus/Bunsen)
11.    Selanjutnya hasil penularan disimpan di ruang yang bersih dan terhindar dari panas dan cahaya matahari, dibiarkan selama ± 7 hari.
12.    Hasil biakan selanjutnya dapat digunakan sebagai bibit / stater kembali untuk pengembangan massal pada media padat (jagung atau beras) dan media cair (Ekstrak Kentang Gula)


3.    Pengembangan pada Media Sabouraud Dextrose Agar + Yeast (SDAY) (Lab PHP Temanggung)
Media ini digunakan untuk menumbuhkan cendawan entomopatogen (cendawan pathogen serangga). Contoh: Jamur Nomuraea rileyii

Bahan :
·      Dextrose                        : 40 g
·      Peptone                          : 10 g
·      Agar                               : 20 g
·      Air / aquadest                : 1 liter
·      Yeast ekstrak                 : 1 g

Proses pembuatan :
1.    Didihkan aquadest, masukkan dextrose, yeast ekstrak, pepton, aduk rata.
2.    Selanjutnya bahan agar-agar dimasukkan sambil terus diaduk-aduk di atas api kecil.
3.    Tuang ke dalam tabung reaksi (5 ml) atau petridish (10 ml).
4.    Sterilkan dengan menggunakan autoclave pada suhu 121°C selama 15 menit pada tekanan 1,5 Atm. Jika menggunakan dandang  memerlukan waktu 1 jam. Setelah itu media dikeluarkan dari autoclave.
5.    Media pada test tube dimiringkan (bagian atas diberi sandar), dibiarkan sampai beku. Jika hendak menggunakan media pada cawan petri, maka media pada tabung reaksi dituang pada cawan petri steril di ruang tertutup dan dilakukan di dekat nyala api
6.    Media siap digunakan untuk perbanyakan isolat cendawan / jamur.
7.    Pengembangan jamur / bakteri pada media PDA dilakukan di ruang tertutup (di kotak khusus/ enkas) yang sudah disterilkan terlebih dahulu.
8.    Bibit jamur / bakteri disiapkan, selanjutnya dengan menggunakan alat jarum bertangkai panjang (jarum ose), bibit diambil sedikit (satu goresan), selanjutnya dipindahkan pada media PDA steril
9.    Proses penularan dilakukan di dekat nyala api (spiritus/Bunsen)
10.  Selanjutnya hasil penularan disimpan di ruang yang bersih dan terhindar dari panas dan cahaya matahari, dibiarkan selama ± 7 hari.
11.  Hasil biakan selanjutnya dapat digunakan sebagai bibit / stater kembali untuk pengembangan massal pada media padat (jagung atau beras) dan media cair (Ekstrak Kentang Gula)


4.    Pengembangan pada Media NA (Nutrient Agar) (Lab PHP Temanggung)
Media ini digunakan untuk menumbuhkan mikroba golongan bakteri

Bahan :
1.    Ekstrak beef      : 3 gr
2.    Pepton               : 5 gr
3.    Dextrose                        : 10 gr
4.    Aquadest           : 1 liter
5.    Agar                   : 20 gr

Proses  pembuatan :
Bahan-bahan dijerangkan bersama aquadest, diaduk homogen, terakhir masukkan bahan agar sedikit demi sedikit di atas nyala api kecil. Selanjutnya untuk pengembangan mikroba dilakukan sama seperti langkah-langkah pengembangan pada beberapa media pertumbuhan tersebut di atas.

5.      Pengembangan Massal pada Media Padat (Lab PHP Temanggung)
      Media padat beras/jagung
   
Bahan :
·      Jagung / beras    = 1 kg
·      Alkohol 70 %
·      Plastik tahan panas ukuran 12 x 20 x 0,05 cm.
   

Alat :
- Panci                                            - Kompor
- Sendok / centong kayu                - Dandang aluminium
- Nampan                                        - Steples

Proses pembuatan :
a.    Cuci beras / jagung sampai bersih dan tiriskan.
b.    Panaskan air dalam dandang sampai mendidih.
c.    Beras / jagung yang sudah dicuci dimasukkan kedalam dandang pengukus, dikukus sampai setengah matang (selama ± 20 menit).
d.   Bahan diangkat, selanjutnya diratakan di atas nampan, diangin-anginkan sampai menjadi dingin
e.    Setelah dingin, masukkan beras / jagung ke dalam kantong plastik tahan panas ± 100 gram / kantong dan disteples.
f.     Untuk sterilisasi dengan dandang, beras atau jagung dalam kantong plastik tersebut ditanak selama 1, sedangkan untuk sterilisasi dengan autoclave membutuhkan waktu 15 menit dengan suhu 121 °C pada tekanan 1,5 Atm.
g.    Keluarkan media dari dandang, dinginkan dan kemudian disimpan ditempat yang bersih dan teduh.
h.    Media siap diinokulasi dengan mikroba yang diinginkan, dengan cara mengambil bibit jamur dari dalam tabung reaksi / cawan petri menggunakan jarum bertangkai panjang / sendok kecil steril sebanyak satu goresan, kemudian dicampurkan merata ke dalam media beras / jagung supaya rata (seperti membuat tempe)
i.      Media yang sudah ditulari selanjutnya disimpan di tempat yang kering dan bersih, terhindar dari panas / terik matahari selama ± 7-4 hari (tergantung jenis jamur yang dibiakkan).

Media Padat Dedak dan Sekam
a.    Siapkan 1 liter dedak dicampur 2 liter sekam tambahkan air bersih sebanyak 0,5 liter dan diaduk sampai rata
b.    Kukus media dalam dandang selama 2 jam
c.    Dinginkan pada baki / nyiru
d.   Tambahkan starter/ bibit jamur sebanyak 100 gram
e.    Tutup dengan plastik dan inkubasikan selama 2 minggu
f.     Inokulum siap diaplikasikan


Media beras dan serbuk gergaji
a.    Serbuk gergaji dilembabkan dengan beras dengan perbandingan 6:1 aduk sampai rata
b.    Kukus media dalam dandang selama 2 jam
c.    Dinginkan media dengan cara menghampar diatas lembaran plasticBuat larutan / suspensi dari starter jamur Trichoderma sp. sebanyak 7,5 gram / 150 ml air.
d.   Inokulasi larutan Trichoderma sp. Atau jamur antagonis lain dengan cara memercikan larutan pada media yang telah dikukus dengan pebandingan setiap 7,5 gram starter/150 ml air digunakan untuk 4 liter media perbanyakan.
e.    Tutup media dengan plastik transparan dan inkubasikan selama 2 minggu
f.     Inokulum siap diaplikasikan.


6.    Pengembangan Massal  jamur Beauveria bassiana, Metarhizium sp. pada Media Cair Ekstrak Kentang Gula (EKG) (Lab PHP Temanggung)

Bahan :
·      Kentang                         = 150 gram
·      Gula pasir                      = 10 gram
·      Aquades                                    = 1 liter
·      Kapas
·      Aluminium foil
·      Larutan KmnO4 PGPR

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat sendiri Pestisida Nabati

  1.      Kel Tani Sumber Waras, Desa Margosari, Kec. Limbangan, Kab. Kendal (Binaan Lab PHP Semarang) Bahan : ·      Gadung                       : 5 kg ·      Daun mimba                : 1 kg ·      Bawang                       : 1/4 kg ·      Daun sirsat                  : 1/4 kg ·      Air bersih               ...

PGPR (PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA)

Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) atau rizobakteri pemacu pertumbuhan tanaman adalah kelompok bakteri menguntungkan yang dimanfaatkan untuk membantu petani dalam pemeliharaan tanaman karena bakteri ini telah teruji mampu meningkatkan jumlah perakaran halus, menambah luas permukaan akar dan meningkatkan kemampuan menyerap nutrisi dan air yang menjadikan  tanaman lebih bugar sehingga lebih tahan terhadap gangguan OPT atau mampu mengkompensasi kerusakan. Cara pembuatan PGPR relatif mudah dan murah dengan bahan-bahan yang ada di sekitar kita. 1.      Kel Tani Sumber Waras, Desa Margosari, Kec. Limbangan, Kab. Kendal (Binaan Lab PHP Semarang)   Bahan : ·       Katul halus      : 5 gelas ·       Trasi                : 1 butir ·       Kapur inj...

Cara membuat Bokashi

1.  Kelompok Tani Sumber Waras, Desa Margosari, Kec. Limbangan, Kab.  Kendal (Binaan Lab PHP Semarang) Bahan      : ·      20 zak kotoran ternak ·      7 zak arang sekam/grajen/limbah kedelai/limbah kacang hijau ·      3 zak daun lamtoro/turi ·      1 zak katul ·      1 liter EM4 ·      1 liter tetes tebu/ 1 kg gula pasir ·      150 liter air bersih Peralatan : Drum, ember, gembor, cangkul, cangkul garpu, layar/tlasar/terpal Proses Pembuatan : 1.    Buat larutan EM dalam drum (Air+EM4+tetes tebu/gula pasir) 2.    Campur/aduk pupuk kandang, arang sekam, daun lamtoro/turi dan katul hingga rata 3.    Aduk/campurkan no 2 siram sedikit d...