Pertanian organik merupakan sistem pertanian yang bertujuan untuk tetap menjaga keselarasan (harmoni) dengan sistem alami, dengan memanfaatkan dan mengembangkan semaksimal mungkin proses-proses alami dalam pengelolaan usaha tani . Pertanian organik menghindari penggunaan pupuk dan pestisida sintetik, ZPT dan perangsang lainnya yang mengandung bahan-bahan kimia buatan (. Dengan kata lain pertanian organik suatu sistem pertanian yang tidak menggunakan bahan kimia buatan; mewujudkan sikap dan perilaku hidup yang menghargai alam; dan berkeyakinan bahwa kehidupan adalah anugerah Tuhan yang harus dilestarikan. Kegunaan budidaya organik pada dasarnya adalah untuk membatasi kemungkinan dampak negatif yang ditimbulkan oleh budidaya kimiawi atau yang seringkali disebut sebagai pertanian konvensional. Meskipun sistem pertanian organik dengan segala aspeknya jelas memberikan keuntungan banyak kepada pembangunan pertanian rakyat dan penjagaan lingkungan hidup, termasuk konservasi sumber daya la
1. Pengembangan pada Media Kentang Gula Agar (Potato Dextrosa Agar/ PDA ) (Lab PHP Temanggung) Media ini merupakan media stándar / umum yang digunakan untuk menumbuhkan mikroba yang tidak memerlukan perlakuan / media pertumbuhan khusus. Contoh : Jamur Trichoderma spp., Gliocladium spp., Beauveria bassiana, Cordyceps spp., Metarhizium spp. Nomuraea rileyii, Verticillium lecanii. Bahan : · Kentang : 250 - 300 gram · Gula pasir / Dektrosa : 20 gram · Agar – agar : 15 – 20 gram ( 2 bungkus ) · Aquades : 1 liter Proses pembuatan : a. Kentang dikupas, lalu dipotong kecil (1 x 1 x 1 cm), kemudian dicuci sampai bersih. b. Rebus potongan kentang selama kurang lebih 15 menit (tidak terlalu matang), lalu disaring c. Pada ekstrak kentang tersebut tambahkan agar, gula pasir dan aquades hingga volume menja